Klasifikasi Andreasen
NO
|
KLASIFIKASI
|
GIGI
PERMANEN
|
GIGI SULUNG
|
1.
|
Fraktur Email
|
Pengasahan tepi-tepi yang tajam atau memugar
kembali struktur yang hilang jika tidak ada perubahan letak gigi dan merusak
pembuluh darah.
|
Sama
seperti gigi permanen, namun perbedaannya terletak dikerjasama pasiennya.
|
2.
|
Fraktur Mahkota dan Pulpanya Belum Terbuka
|
- Restorasi
resin komposit.
- Pemakaian
teknik veneer indirect.
|
Sama seperti gigi permanen, namun perbedaannya
terletak dikerjasama pasiennya.
|
3.
|
Fraktur Mahkota dan Pulpanya Sudah Terbuka
|
- Akar
yang belum terbentuk sempurna à
pulpotomi.
- Akar
yang telah terbentuk sempurna à
restorasi resin komposit.
|
Perawatan pulpotomi, perawatan saluran akar atau
pencabutan, tergantung usia pasien dan tingkat kerjasamanya.
|
4.
|
Fraktur Mahkota-Akar
|
- Akar
yang belum terbentuk sempurna à
pulpotomi.
- Akar
yang telah terbentuk sempurna à
pulpektomi.
|
- Pencabutan.
- Terkadang
dilakukan rekonturing.
|
5.
|
Fraktur Akar
|
- Pemasangan
splin, kawat ortodonsia, dan resin komposit.
- Jika
terjadi nekrosis, dilakukan perawatan saluran akar.
|
Membuang segmen korona dan membiarkan segmen apeks
ditempatnya.
|
6.
|
Cedera Luksasi
|
- Cedera
konkusi à perawatan
tidak diperlukan.
- Subluksasi
à
perawatan tidak diperlukan kecuali kegoyangan gigi moderat dengan derajat
kegoyangan 2, mungkin perlu distabilkan.
- Luksasi
ekstrusi dan lateral à
reposisi dan pemasangan splin.
- Luksasi
intrusi à jika gigi
yang belum tumbuh sempurna, tidak perlu dilakukan perawatan, jika gigi telah
tumbuh sempurna, dilakukan ekstruksi aktif secara ortodonsia.
|
- Cedera
konkusi dan subluksasi à
jika sudah nekrosis, dilakukan perawatan saluran akar atau pencabutan.
- Luksasi
lateral dan ekstrusi à
tidak dirawat atau dicabut, tergantung pada keparahan cedera.
- Luksasi
intrusi à dilakukan
foto radiograf, jika tampak memendek, tidak dilakukan perawatan, jika gigi
tampak lebih panjang, dilakukan pencabutan gigi.
|
7.
|
Avulsi
|
- Replantasi
imediet.
- Perawatan
saluran akar.
|
Replantasi tidak dianjurkan.
|
8.
|
Fraktur Alveolus
|
Perawatan saluran akar jika terjadi nekrosis.
|
-
|
Klasifikasi Ellis &
Davey
NO.
|
KLASIFIKASI
|
PERAWATAN
|
1.
|
Kelas I (Fraktur email).
|
Menghaluskan tepi tajam, restorasi.
|
2.
|
Kelas II (Fraktur email dan dentin).
|
Restorasi, pulp capping.
|
3.
|
Kelas III ( Fraktur email, dentin yang melibatkan
terbukanya pulpa).
|
Perawatan saluran akar, pencabutan.
|
4.
|
Kelas IV (Gigi menjadi nonvital dengan atau tanpa
adanya fraktur).
|
Perawatan saluran akar, pencabutan.
|
5.
|
Kelas V (Avulsi).
|
Tidak dirawat (observasi).
|
6.
|
Kelas VI (Fraktur Akar).
|
Pencabutan.
|
7.
|
Kelas VII (Displacement).
|
Intrusi : Re-erupsi, reposisi, pencabutan.
Ekstrusi : Reposisi, pencabutan.
Luksasi : Reposisi, pencabutan.
|
8.
|
Kelas VIII (Enmasse).
|
Mahkota dicabut, akar dibiarkan resorpsi.
|
P.S :
1.
Kata dosen aku
di kampus, yang Sp.KGA, klasifikasi ini sebenarnya dipakainya berbeda. Kata
beliau, klasifikasi Andreasen biasanya dipakai untuk gigi permanen dan permanen
muda, sedangkan klasifikasi Ellis & Davey ini biasanya dipakai untuk gigi
sulung.
2.
Beliau juga
menambahkan bahwasanya jika kita ingin mengklasifikasikan sesuatu itu, kita
jangan lupa menulis menurut siapa klasifikasi tersebut. Misalnya ada kasus
trauma kelas III, kita jangan lupa menulis itu punya Ellis atau Andreasen.
Karena klasifikasi mereka berdua berbeda kelasnya.
3.
Yang untuk kelas
VI Ellis, dilakukan perawatan yaitu pencabutan. Pencabutan disini maksudnya
adalah yang dicabut itu fragmen mahkotanya. Sedangkan yang sisa akarnya itu
tetap berada disitu, karena fragmen akar tersebut akan teresorpsi seiring
dengan pertumbuhan gigi permanen.
No comments:
Post a Comment
Dont be shy to just post a comment :)