Nabi
menikahi Khadijah ketika Nabi masih berumur 25 tahun, sedangkan Khadijah sudah
berumur 40 tahun. Khadijah sebelumnya sudah menikah sebanyak 2 kali sebelum
menikah dengan Nabi Muhammad SAW.
Suami pertama
Khadijah adalah Aby Haleh Al Tamimy dan suami keduanya adalah Oteaq Almakzomy,
keduanya sudah meninggal sehingga menyebabkan Khadijah menjadi seorang janda.
Lima belas tahun setelah menikah dengan Khadijah, Nabi Muhammad SAW pun
diangkat menjadi Nabi, yaitu pada umur 40 tahun. Khadijah meninggal pada tahun
621 A.D, dimana tahun itu bertepatan dengan Mi’raj Nabi Muhammad SAW ke Surga.
Nabi Muhammad SAW sangatlah mencintai Khadijah. Sehingga hanya Khadijah
seoranglah yang merupakan istri Nabi Muhammad SAW yang tak pernah dimadu.
Istri-istri Nabi Muhammad SAW yang lain dinikahi setelah meninggal Khadijah.
Mas kawin
dari Nabi Muhammad SAW sebanyak 20 bakrah dan upacara perkawinan diadakan oleh
ayahnya Khuwalid. Riwayat lain menyatakan, upacara itu dilakukan oleh
saudaranya Amr bin Khuwailid.
Pernikahannya
dengan Khadijah menghasilkan keturunan hanya enam orang, yaitu : Al Qasim,
Zainab, Rukayah, Ummu Kultsum, Fatimah, dan Abdullah.
Al Qasim
mendapat julukan Abul Qasim,
sedangkan Abdullah mempunyai julukan at
Thayin at Thahir yang berarti “Yang Bagus dan Lagi Suci”.
2.
SAUDAH BINTI
ZAM’AH.
Suami
pertama Saudah adalah Al Sakran Ibnu Umru Ibn Abed Shamz, yang meninggal
beberapa hari setelah kembalinya Ethiopia. Umur Saudah Binti Zam’ah sudah 65
tahun, tua, miskin, dan tifak ada yang mengurusinya. Inilah sebabnya kenapa
Nabi Muhammad SAW menikahinya.
Acara
pernikahan dilakukan oleh Salit bin Amr. Riwayat lain menyatakan upacara
dilakukan oleh Abu Hatib bin Amr.
3.
AISYAH BINTI
ABU BAKAR.
Aisyah r.a.
adalah seorang perempuan yang berkepribadian mulia. Sejak kecilnya, Aisyah
terkenal dengan kefasihannya dalam berbicara, kecerdasannya, dan keberaniannya.
Diriwayatkan
bahwa pada saat Rasulullah SAW bersedih disebabkan wafatnya Khadijah, beliau
bermimpi melihat gambar Aisyah di balik sehelai kain sutra. Gambar itu dibawa
oleh seseorang yang selanjutnya berkata kepada beliau, “Inilah calon istri
engkau”. Beliau kemudian menjawab, “Jika memang ini adalah keputusan Allah,
pasti akan terwujud dengan kehendak-Nya.
Akad nikah
diadakan di Mekkah sebelum Hijrah, tetapi setelah wafatnya Khadijah dan setelah
Nabi Muhammad SAW menikah dengan Saudah. Ketika itu Aisyah berumur 6 tahun.
Rasulullah tidak bersama dengannya sebagai suami istri, melainkan setelah
berhijrah ke Madinah mereka baru tinggal bersama. Ketika itu, Aisyah berumur 9
tahun sementara Nabi Muhammad SAW berumur 53 tahun.
Aisyah
adalah satu-satunya istri Nabi Muhammad SAW yang masih gadis pada saat
dinikahi. Saat itu Aisyah berumur 9 tahun. Upacara dilakukan oleh ayahnya Abu
Bakar dengan maskawin 400 dirham.
4.
HAFSAH BINTI
UMAR BIN AL-KHATTAB.
Hafsah
adalah putri dari Umar, yang lahir lima tahun sebelum Rasulullah SAW diutus
sebagai nabi. Suami pertama Hafsah adalah Khunais bin Hufazah bin Qais, seorang
sahabat terkemuka yang meninggal dalam perang Uhud.
Pada mulanya, Umar meminta Usman menikahi
anaknya, Hafsah. Tapi Usman menolak karena istrinya baru saja meninggal dan dia
belum mau menikah lagi.
Umar pun
pergi menemui Abu Bakar yang juga menolak untuk menikahi Hafsah. Akhirnya Umar
pun mengadu kepada Nabi Muhammad SAW bahwa Usman dan Abu Bakar tidak mau
menikahi anaknya.
Nabi
Muhammad SAW pun berkata pada Umar bahwa anaknya akan menikah demikian juga
Usman akan menikah lagi.
Akhirnya,
Usman menikahi putri Nabi Muhammad SAW yaitu Umi Kaltsum, dan Hafsah sendiri
menikah dengan Nabi Muhammad SAW.
Nabi SAW pun
berkata pada Umar bahwa anaknya akan menikah demikian juga Usman akan
menikah lagi.
Akhirnya,
Usman mengawini putri Nabi SAW yiatu Ruqaiyah, dan Hafsah sendiri
menikah dengan Nabi SAW. Hal ini
membuat Usman dan Umar gembira.
5.
UMMU SALAMAH.
Salamah
adalah seorang janda tua mempunyai 4 anak dengan suami pertama yang bernama
Abdullah bin Abd al-Asad. Suaminya syahid dalam Perang Uhud dan saudara
sepupunya turut syahid pula dalam perang itu lalu nabi Muhammad melamarnya.
Mulanya lamaran ditolak karena menyadari usia tuanya. Alasan umur turut
digunakannya ketika menolak lamaran Abu Bakar dan Umar al Khattab.
Lamaran
kali kedua nabi Muhammad diterimanya dengan maskawin sebuah tilam, mangkuk dari
sebuah pengisar tepung.
6.
UMMU HABIBAH
BINTI ABU SUFYAN.
Ummu
Habibah seorang janda. Suami pertamanya Ubaidillah bin Jahsyin al-Asadiy. Ummu
Habibah dan suaminya Ubaidullah pernah berhijrah ke Habsyah. Ubaidullah
meninggal dunia ketika di rantau dan Ummu Habibah yang berada di Habsyah
kehilangan tempat bergantung.
Melalui
al Najashi, nabi Muhammad melamar Ummu Habibah dan upacara pernikahan dilakukan
oleh Khalid bin Said al-As dengan maskawin 400 dirham, dibayar oleh al Najashi
bagi pihak nabi.
7. JUWAIRIYAH BINTI HARITS.
Ayah Juwairiyah ialah ketua kelompok Bani Mustaliq yang telah mengumpulkan bala tentaranya untuk memerangi Nabi Muhammad dalam Perang al-Mustalaq. Juwairiyah menjadi tahanan ketika Islam menang pada perang Al-Mustalaq. Ayah Juwairiyah datang pada Nabi Muhammad SAW dan memberikan uang sebagai penebus anaknya. Nabi Muhammad SAW pun meminta sang Bapak agar membiarkan Juwairiyah untuk memilih. Ketika diberi hak untuk memilih, Juwairiyah menyatakan ingin masuk Islam dan menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang terakhir. Akhirnya Nabi pun mengawininya, dan Bani Almustalaq pun masuk islam.
8. SAFIYAH BINTI HUYAY.
Shafiyah anak dari Huyay, ketua suku Bani Nadhir, yaitu salah satu Bani Israel yang berdiam di sekitar Madinah. Dalam Perang Khaibar, Shafiyah dan suaminya Kinanah bin al-Rabi telah tertawan. Dalam satu perundingan setelah dibebaskan, Safiyah memilih untuk menjadi istri nabi Muhammad.
9. ZAINAB BINTI JAHSY.
Zainab merupakan istri Zaid bin Haritsah, yang pernah menjadi budak dan kemudian menjadi anak angkat Nabi Muhammad SAW setelah dia dimerdekakan.
Hubungan suami isteri antara Zainab dan Zaid tidak bahagia karena Zainab dari keturunan mulia, tidak mudah patuh dan tidak setaraf dengan Zaid. Zaid telah menceraikannya walaupun telah dinasihati oleh Nabi Muhammad SAW.
Setelah selesai masa iddah Zainab, Rasulullah SAW mengirim utusan untuk melamarnya. Pernikahan ini terjadi atas perintah Allah yang terdapat pada surat Al-Azhaab:37.
10.
ZAINAB BINTI
KHUZAYMAH.
Suaminya
meninggal pada perang UHUD, meninggalkan dia yang miskin dengan beberapa
orang anak. Dia sudah tua ketika nabi SAW mengawininya. Dia meninggal 3 bulan setelah pernikahan, yaitu pada tahun 625 A.D.
11. MAIMUNAH
BINTI AL HARITS.
Nama asli
Maimunah adalah Barrah binti Harits bin Hazn. Rasulullah SAW sendiri yang
memberinya nama Maimunah. Di masa jahiliyah, Meimunah merupakan istri dari
Mas’ud bin Amru Ats-Tsaqafi. Katika Mas’ud menalaknya, dia lalu dinikahi oleh
Abu Rahm al-Amiri yang meninggal dunia setelah beberapa lama.
Pada saat
Rasulullah umrah bersama dua ribu orang sahabat, Maimunah pergi menemui
saudarinya dan mengatakan keingininannya untuk menikahi Rasulullah SAW.
Kemudian Rasulullah SAW menikahi Maimunah dengan mahar sebanyak empat ratus
dirham. Ibnu Ishaq meriwayatkan bahwa persetujuan Rasulullah SAW menerima
Maimunah sampai kepadanya ketika dia tengah berada di atas unta. Dia lalu
berkata, “Sesungguhnya unta ini dan seluruh barang yang ada diatasnya saya
sedekahkan untuk Allah dan Rasul-Nya”.
12. MARIA AL
QIBTHIYAH.
Maria dilahirkan di desa Jufun yang terletak di tepi sebelah timur Sungai
Nil ke arah kota Asymuniyah. Dia lalu ditawan dan diangkut ke istana Muqauqis,
penguasa Mesir kala itu, sehingga hari-harinya dijalani sebagai pelayan istana.
Demikianlah keadaannya sampai Hatim bin Abi Balta’ah datang membawa surat
Rasulullah SAW kepada Muqauqis untuk menyerunya masuk Islam. Kemudian, Maria
dan saudarinya Sirin terpilih untuk menjadi hadiah yang akan diberikan Muqauqis
kepada Rasulullah SAW. Selanjutnya Rasulullah SAW mengambil Maria untuk diri
beliau, dan Sirin saudarinya dihadiahkan kepada Hasan bin Tsabit.
Maria sempat melahirkan seorang anak yang Rasulullah
SAW beri nama Ibrahim. Ibrahim akhirnya
meninggal pada umur 18 bulan. Tiga tahun setelah menikah,
Nabi SAW meninggal dunia, dan Maria akhirnya meninggal 5 tahun
kemudian, tahun 16 A.H. Waktu itu, Umar bin Khatab yang
menjadi Iman sholat Jenazahnya, dan kemudian dimakamkan di Al-Baqi.
13. RAIHANAH
BINTI ZAID BIN AMRIN.
Nama lengkapnya Raihanah adalah Raihanah binti Zaid bin Amru
Khunaqah bin Syam’un bin Zaid dan Bani Nadhir. Suaminya, al-Hakam, berasal dan
Bani Quraizhah. Raihanah termasuk yang Allah bebaskan. Dia adalah wanita cantik
dan menawan. Ketika suaminya terbunuh, dia berada dalam tawanan. Dia menjadi
bagian Rasulullah pada hari penaklukan Bani Quraizhah. Rasululah Shallallahu
‘alaihi wassalam. memberinya pilihan antara Islam dan tetap dalam agamanya, dan
ternyata dia memilih Islam. Rasulullah membebaskannya kemudian menikahi dan
memberikannya hijab. Suatu waktu dia sangat cemburu kepada Rasulullah sehingga
beliau menceraikannya. Akibat percerainnya, dia tidak dapat tidur dan sangat
bersedih. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. menemui dan merujuknya
kembali sehingga dia tetap bersama Rasulullah hingga meninggal dunia sebelum
Rasulullah wafat.
NAMA-NAMA
ANAK NABI MUHAMMAD SAW
1. Al Qasim
2. Abdullah
3. Zainab
Zainab
dilahirkan pada tahun 30 setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ketika mencapai
usia perkawinan, bibinya, Halah binti Khuwailid, saudara Ummul Mu'minin
Khadijah meminang untuk puteranya, Abil Ash bin Rabi'. Semua pihak setuju dan
ridha. Zainab binti Muhammad SAW diboyong ke rumah Abil Ash bin Rabi'. Zainab
masuk Islam dan hijrah 6 tahun sebelum suaminya masuk Islam.
4. Ruqaiyah
Ruqaiyah lahir setelah kakaknya Zainab. Ketika sudah mendekati
usia perkawinan, Abu Thalib meminang Ruqaiyah untuk putra Abu Lahab yaitu
Uthbah bin Abdul Uzza . Allah SWT menghendaki pernikahan ini tidak berlangsung
lama, karena melihat sikap Abu Lahab terhadap Islam. Kemudian, Rasulullah
menikahkan anaknya dengan Utsman bin Affan.
5. Ummu Kalsum
Ummu Kalsum juga menikahi anak dari Abu Lahab, yaituUthaibah bin
Abdul Uzza. Beberapa lama kemudian, Abu Lahab memaksa anaknya untuk menceraikan
istri mereka hanya untuk merendahkan dan menghina Rasulullah SAW. Ruqaiyah dan
Ummu Kalsum pun diceraikan secara bersamaan oleh suami mereka masing-masing.
6. Fatimah
Fatimah
Az-Zahra si cantik yang dilahirkan delapan tahun sebelum Hijrah di Mekkah dari
Khadijah, istri Nabi yang pertama. Fatima ialah putri yang keempat, sedang yang
lainnya: Zainab, Ruqaya, dan Ummi Kalsum. Fatimah dibesarkan di bawah asuhan
ayahnya, guru dan dermawan yang terbesar bagi umat manusia. Tidak seperti anak-anak
lainnya, Fatimah mempunyai pembawaan yang tenang dan perangai yang agak
melankolis. Badannya yang lemah, dan kesahatannya yang buruk men yebabkan ia
terpisah dari kumpulan dan permainan anak-anak. Ajaran, bimbingan, dan aspirasi
ayahnya yag agung itu membawanya menjadi wanita berbudi tinggi, ramah-tamah,
simpatik, dan tahu mana yang benar.Fatimah, yang sangat mirip dengan ayahnya,
baik roman muka maupun dalam hal kebiasaan yang saleh, adalah seorang anak
perempuan yang paling diayang ayahnya dan sangat berbakti terhadap Nabi setelah
ibunya meninggal dunia. Dengan demikian, dialah yang sangat besar jasanya
mengisi kekosongan yang ditinggalkan ibunya.
7. Ibrahim
Maria
Al-Qibthiyah merasa sangat bahagia ketika dirinya mengandung putra Rasulullah
SAW. Rasulullah SAW pun sangat gembira ketika diberi tahu Maria mengandung.
Beliau sangat gembira menyongsong lahirnya seorang putra atau putri setelah
lima dari enam putra dan putrinya telah mendahului beliau kembali ke haribaan
Allah.
Ibrahim
pun lahir pada bulan Dzulhijjah tahun ke-8 Hijriah, yang dibidani istri Abu
Rafi’. Sayangnya, kebahagiaan yang beliau rasakan bersama istrinya itu tidak
berumur panjang. Dalam usia kurang dari 2 tahun, tapatnya 18 bulan, Ibrahim
menderita sakit dan akhirnya meninggal dunia.
Sumber :
Istri dan Anak
Nabi Muhammad.pdf
Buku : 30 Wanita
Kisah Penuh Hikmah & Inspirasi.
Buku : Air Mata
Rasullullah.
Buku : Rumah
Cinta Rasulullah.
No comments:
Post a Comment
Dont be shy to just post a comment :)