Definisi Darah
Darah adalah sejenis
jaringan ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk) tertahan dan dibawa dalam
matriks cairan (plasma).1 Darah memiliki warna merah pekat. Warnanya
merah cerah di dalam arteri (sudah dioksigenasi) dan berwarna merah-ungu gelap
di dalam vena (deoksigenasi), setelah melepas sebagian oksigen ke jaringan
(menyebabkan perubahan warna) dan menerima produk sisa dari jaringan.2
Fungsi Darah
Fungsi darah adalah
sebagai berikut.2
1.
Membawa nutrient
ke jaringan.
2.
Membawa oksigen
ke jaringan dalam bentuk oksihemoglobin.
3.
Membawa air ke
jaringan.
4.
Membawa produk
sisa ke organ yang akan mensekresinya.
5.
Melawan infeksi
bakteri melalui kerja sel darah putih dan antibodi.
Komponen Penyusun Darah
- Plasma Darah
Plasma darah
adalah cairan bening kekuningan yang unsur pokoknya sama dengan sitoplasma.
Plasma darah terdiri dari 92% air dan sisanya terdiri dari campuran kompleks
zat organik dan anorganik.1
a.
Protein plasma
mencapai 7% dari plasma. Ada tiga jenis protein plasma yang utama, yaitu :1
(1)
Albumin. Albumin
adalah protein plasma yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 55-60%.
Albumin disintesis di dalam hati, dan berfungsi untuk tekanan osmotic koloid
darah.
(2)
Globulin.
Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma.
(a)
Alfa dan beta
globulin di sintesi di dalam hati dan berfungsi sebagai molekul pembawa lipid,
beberapa hormone, berbagai substrat, dan zat penting tubuh lainnya.
(b)
Gamma globulin
(imunoglobulin) adalah antibodi. Imunoglobulin diproduksi oleh jaringan limfoid
dan berfungsi dalam imunitas.
(3)
Fibrinogen.
Fibrinogen membentuk 4% protein plasma, disintesis di hati dan merupakan
komponen esensial dalam mekanisme pembekuan darah.
b.
Plasma juga
mengandung nutrien, gas darah, elektrolit, mineral, hormon, vitamin, dan
zat-zat sisa.1
(1)
Nutrien yang
terdiri dari asam amino, gula, dan lipid yang diabsorbsi dari saluran
pencernaan.
(2)
Gas darah yang
meliputi oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen.
(3)
Elektrolit
plasma darah yang meliputi ion natrium, kalsium, magnesium, klorida, kalium,
bikarbonat, fosfat, dan ion sulfat.
- Elemen Pembentuk Darah.
a.
Sel darah merah
(eritrosit).
Eritrosit adalah sel yang terdapat dalam
darah dengan bentuk bikonkaf dan berwarna merah kekuningan serta bersifat
elastis dan lunak. Eritrosit ini tidak memiliki inti sel, dan salah satu
kandungan terpentingnya adalah hemoglobin.3
Fungsi utama dari eritrosit adalah
mengikat oksigen untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Selain itu,
eritrosit juga berfungsi mengedarkan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh
sel-sel lain dalam tubuh.3
b.
Sel darah putih
(leukosit).
Leukosit adalah bagian dari darah yang
berwarna putih dan merupakan unit mobil dari system pertahanan tubuh terhadap infeksi
yang terdiri dari granular dan agranular. Dimana granular meliputi basofil,
neutrofil, dan eosinofil. Sedangkan agranular meliputi limfosit dan monosit.4
Sel darah putih memeliki beberapa fungsi
dalam tubuh, yaitu :4
·
Fungsi defensif
: mempertahankan tubuh terhadap benda-benda asing termasuk kuman penyebab
infeksi.
·
Fungsi reparatif
: memperbaiki atau mencegah kerusakan terutama kerusakan vaskular.
c.
Keping darah
(trombosit).
Trombosit adalah sel yang berfungsi untuk
mengaktifkan mekanisme pembekuan darah.3
Mekanisme Kerja Elemen
Pembentuk Darah.
A.
Neutrofil.
Ketika sebuah
sel mengalami infeksi oleh mikroba, sel-sel tersebut akan mengirimkan sinyal
kimiawi sehingga neutrofil datang. Neutrofil bekerja dengan memasuki jaringan
yang terinfeksi, kemudian memakan dan merusak mikroba yang terdapat disana.
B.
Monosit.
Ketika monosit
sampai ke sel-sel yang terinfeksi, monosit akan berkembang menjadi makrofag.
Makrofag adalah fagosit terbesar yang memiliki kaki semu (pseudopodia). Kaki
semu ini berfungsi untuk melekatkan diri pada mikroba. Mikroba yang sudah
menempel akan ditelan oleh makrofag dan kemudian dirusak oleh enzim-enzim
lisosom makrofag itu.
C.
Eosinofil.
Eosinofil
bekerja dengan melawan parasit yang lebih besar, seperti cacing darah.
Eosinofil dapat melepaskan enzim-enzim untuk merusak dinding ekternal dari
parasit.
D.
Eritrosit.
Ketika darah
melewati kapiler paru, oksigen diambil dari udara dalam alveolus ke dalam
eritrosit. Ketika darah melewati kapiler jaringan yang membutuhkan oksigen,
oksihemoglobin akan melepaskan oksigen.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Sloane, Ethel.
Anatomi dan Fisioplogi untuk Pemula. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.2003
2.
Watson, Roger.
Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Ed 10. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC. 2002
No comments:
Post a Comment
Dont be shy to just post a comment :)