Klingberg
dan Broberg, melaporkan bahwasanya ketakutan dental/kecemasan dental dan
masalah manajemen perilaku dental merupakan hal yang sering terjadi pada pasien
pedodontik. Ada beberapa hal yang mempengaruhi perilaku anak pada perawatan
dental, hal tersebut adalah sebagai berikut.
1. Kecemasan Orang Tua.
Dengan beberapa pengecualian, penilitian menunjukkan
adanya hubungan yang signifikan antara kecemasan orang tua dan perilaku
kekooperatifan anak pada kunjungan pertama ke dokter gigi. Kecemasan yang
tinggi pada salah satu orang tua cenderung mempengaruhi perilaku anak mereka
secara negatif. Efek seperti ini paling sering terjadi pada anak usia dibawah 4
tahun, hal ini dapat dikarenakan pada usia tersebut hubungan orang tua dan anak
sangat dekat.
2. Pengalaman Medis.
Terdapat pendapat umum, bahwasanya anak yang
memiliki pengalaman medis yang positif akan lebih kooperatif dengan dokter
gigi. Kualitas emosional dari kunjungan sebelumnya lebih berpengaruh daripada
jumlah kunjungan terhadap kekooperatifan anak. Penelitian juga menunjukkan anak
yang sebelumnya memiliki pengalaman operasi akan berpengaruh terhadap
perilakunya pada kunjungan pertama ke dokter gigi.
3. Kesadaran Terhadap Masalah Dental.
Beberapa anak yang mengunjungi dokter gigi mungkin
mengetahui bahwa ia memiliki masalah dental. Masalah tersebut dapat serius
maupun masalah ringan. Namun,anak-anak yang mengetahui bahwa ia memiliki
masalah dental akan cenderung memiliki perilaku negatif pada kunjungan pertama
ke dokter gigi. Hal seperti ini menjadi pertimbangan bagi dokter gigi untuk
lebih memotivasi orang tua tentang perawatan dental awal di rumah, sebelum
terjadi masalah dental.
Sumber : Jeffrey A. Dean, David R. Avery,
Ralph E. McDonald. Dentistry for the Child and Adolescent. 9th Ed. St.Louis
: Mosby Elsevier. 2011. P.30
No comments:
Post a Comment
Dont be shy to just post a comment :)