Kelenjar
saliva memproduksi saliva. Saliva terdiri dari mineral, elektrolit, buffer,
enzim, immunoglobulin (secretory IgA), dan sisa metabolisme. Sekresi kelenjar
ini dikontrol oleh sistem nervus autonom. Saliva melicinkan dan membersihkan
oral mucosa, melindunginya dari kekeringan dan potensial karsinogen. Hasil
sekresi ini juga membantu proses pencernaan makanan melalui aktivitas enzim.
Kelenjar
saliva diklasifikasikan menjadi mayor dan minor, tergantung pada ukuran, tapi
keduanya memiliki bentuk histology yang sama. Kelenjar saliva mayor dan minor
adalah kelenjar eksokrin dan karenanya memiliki duktus penghubung yang membantu
membawa saliva secara langsung ke rongga mulut, dimana saliva digunakan.
A.
Histologi
Kelenjar Saliva
Kelenjar saliva
mayor dan minor terdiri dari epitel dan jaringan ikat. Sel epitel berada di
sistem duktus dan memproduksi saliva. Jaringan ikat ada disekeliling epitel,
menjaga dan mendukung kelenjar. Jaringan ikat kelenjar terbagi menjadi capsule,
yang mengelilingi bagian luar seluruh kelenjar dan septa. Setiap septum
membantu membagi bagian dalam kelenjar menjadi lobus yang lebih besar dan lobulus
yang lebih kecil. Capsule dan septa membawa nervus dan pembuluh darah yang
mensuplai kelenjar.
B.
Sel Sekretori
dan Acini
Sel epitel yang
memproduksi saliva adalah sel sekretori. Ada dua tipe sel sekretori, yaitu sel mucus
dan serous, tergantung pada tipe sekresi yang dihasilkan. Sel mucus memiliki
sitoplasma yang keabuan dan memproduksi produk mukis sekretori. Sel serous
memiliki sitoplasma yang terang dan memproduksi produk serous sekretori.
Sel sekretori
yang ditemukan dalam kelompok, atau acinus, yang menyerupai anggur yang
berkarang. Setiap acinus terdiri dari sebuah lapisan tunggal sel epitel yang
mengelilingi lumen, pusat pembukaan dimana saliva disimpan setelah diproduksi
oleh sel sekretori.
C.
Kelenjar Saliva
Mayor
Adalah tiga
pasang kelenjar besar yang memiliki nama. Namanya adalah parotid, submandibula
dan sublingual.
Kelenjar parotid
merupakan yang terbesar, namun hanya memberikan 25% dari total volume saliva.
Terletak disebuah area dibelakang mandibular ramus, anterior dan inferior dari
telinga. Duktus yang berhubungan dengan kelenjar parotid adalah ductus parotid,
atau duktus Stenson’s.
Kelenjar submandibula
adalah yang kedua terbesar, tapi hanya memberikan 60-65% dari total volume
saliva. Letaknya dibawah mandibula di fosa submandibula, posterior dari
kelenjar sublingual. Duktus yang berhubungan dengan kelenjar submandibula
adalah duktus submandibula, atau duktus Wharton’s.
Kelenjar
sublingual yang paling kecil, terlebar, memproduksi hanya 10% dari total volume
saliva. Letaknya difosa sublingual, anterior dari kelenjar submandibula, dari
dasar mulut. Duktus pendek yang berhubungan dengan kelenjar sublingual
terkadang berkombinasi membentuk duktus sublingual, atau duktus Bartholin’s.
D.
Kelenjar Saliva
Minor
Kelenjar saliva minor
lebih kecil dari kelenjar saliva mayor, namun jumlahnya lebih banyak. Kelenjar
saliva minor termasuk kelenjar eksokrin, namun duktus mereka lebih pendek
daripada duktus kelenjar saliva mayor. Ada juga kelenjar saliva minor yang
bernama von Ebner’s salivary glands, terhubung dengan papilla lingual
circumvallate, dibagian posterior permukaan dorsal lidah. Kebanyakan kelenjar
saliva minor memiliki sel mucus yang banyak, kecuali kelenjar von Ebner yang
hanya terdiri dari sel serous.
Sumber : Mary Bath-Balogh, Margareth J. Fehrenbach. Dental Embryology, Histology, and Anatomy.
2nd Ed. Elsevier Sauders; Missouri. 2006
No comments:
Post a Comment
Dont be shy to just post a comment :)