Anamnesis
merupakan metode untuk mendapatkan status kesehatan pasien yang akan
memfasilitasi proses diagnosis terhadap masalah orofacial pasien. Adapun
anamnesis spesifik untuk setiap penyakit berdasarkan skenario adalah sebagai
berikut.
1.
Mumps
Yang utama kita
tanyakan adalah keluhan utama pasien datang untuk mencari pertolongan dokter
gigi. Pada pasien dengan mumps, pasien akan mengatakan keluhan utamanya adalah
pembengkakan pada area dekat telinga, serta rasa sakit pada area tersebut. Tanyakan
juga riwayat mengenai terjadinya keluhan tersebut, karena mumps merupakan
penyakit infeksi, maka tanyakan apakah pasien pernah berkontak dengan orang
lain yang juga bergejala seperti itu. Jika pasien menjawab tidak, maka
penyakitnya dapat dicurigai bukan mumps. Jika pasien menjawab pernah, maka
semakin besar kemungkinan pasien terinfeksi mumps. Tanyakan juga mengenai
riwayat pembengkakannya. Tanyakan juga apakah pasien merasa demam, malaise,
sakit kepala, dan myalgia, yang juga merupakan gejala mumps.
2.
Herpes Labialis
Yang utama kita
tanyakan adalah keluhan utama pasien datang untuk mencari pertolongan dokter
gigi. Pasien kemudian akan mengatakan keluhannya yaitu tonjolan kecil seperti
jerawat yang terletak disekitar bibir. Kemudian kita tanyakan apakah tonjolan
tersebut terasa gatal, panas, atau sakit. Kemudian kita tanyakan apakah dulu
ketika pasien masih anak-anak pernah juga terdapat tonjolan seperti itu, dimana
saja letak tonjolannya. Tanyakan juga apakah dulu ketika terdapat lesi itu,
apakah pasien mengalami demam, malaise, atau sakit kepala. Jika pasien menjawab
kedua pertanyaan tersebut dengan ya, maka kemungkinan tonjolan tersebut
merupakan infeksi herpes labialis, bentuk rekuren dari infeksi herpes simplex,
semakin besar. Karena lesi ini adalah lesi rekuren, maka kita tanyakan penyebab
reaktivasinya virus tersebut. Kita tanyakan apakah pasien mengalami stress,
imunosupresi, sering terpapar sinar matahari, mengalami menstruasi, atau
menderita HIV. Pasien kemudian akan menjawab salah satu faktor diatas, yang
merupakan faktor pemicu reaktivasinya virus herpes simplex, dan penyakitnya
dapat kita simpulkan adalah herpes labialis, setelah pemeriksaan penunjang juga
dilakukan.
3.
Herpangina
Yang utama kita
tanyakan adalah keluhan utama pasien datang untuk mencari pertolongan dokter
gigi. Pasien kemudian akan menyatakan keluhannya adalah terdapat lesi seperti
sariawan yang berjumlah banyak di palatum, yang terasa sakit. Kemudian kita
tanyakan apakah lesi hanya terletak di palatum, atau juga terdapat pada bagian
tubuh yang lain (untuk membedakannya dengan hand-foot and mouth disease). Jika
lesi hanya terdapat di palatum, maka penyakit dapat mengacu pada herpangina.
Kemudian kita tanyakan apakah pasien mengalami demam, malaise ataupun nyeri
kerongkongan, yang merupakan keluhan lain dari herpangina. Jika pasien
mengeluhkan salah satu keluhan diatas, maka kemungkinan pasien menderita
infeksi herpangina semakin besar.
Sumber : Burket's Oral Medicine. 11th Ed. P.206
Oral Pathology Clinical Pathologic Correlation. 4th Ed. P. 3-5, 10
Oral Medicine. P. 85
No comments:
Post a Comment
Dont be shy to just post a comment :)