Tujuan utama kontrol
infeksi adalah untuk menghilangkan atau mengurangi penyebaran infeksi dari
semua jenis mikroorganisme. Merupakan kewajiban operator untuk melakukan
kontrol infeksi yang efektif untuk melindungi pasien lain dan seluruh anggota
dental team.
Ada dua faktor
yang penting dalam control infeksi :
·
Mencegah
penyebaran mikroorganisme dari hostnya.
·
Membunuh atau
menghilangkan mikroorganisme dari objek dan permukaannya.
Jalur penyebaran
infeksi :
a.
Patient to
Dental Health Care Worker.
Penyebaran
dapat melalui kontak langsung pada luka di kulit atau kontak langsung dengan membrane
mukosa tenaga kesehatan. Dapat juga melalui kontak tidak langsung melalui instrumen
tajan dan jarum spuit.
b.
Dental Health
Care Worker to Patient.
Penyebaran
dapat melalui kontak langsung pada luka di kulit atau kontak langsung dengan membrane
mukosa tenaga kesehatan. Dapat juga melalui kontak tidak langsung melalui instrumen
tajan dan jarum spuit.
c.
Patient to
Patient.
Penyebaran
terjadi melalui penggunaan instrumen yang terkontaminasi dan nondisposable.
d.
Dental Office to
Community.
Penyebaran
terjadi ketika cetakan terkontaminasi atau alat terkontaminasi lain
mengkontaminasi teknisi laboratorium dental.
e.
Community to
Patient.
Penyebaran
melibatkan masuknya mikroorganisme ke suplai air dental unit. Mikroorganisme
ini berkoloni di dalam air dan karenanya membentuk biofilm yang bertanggung
jawab untuk menyebabkan infeksi.
Terdapat
beberapa strategi yang harus diikuti untuk mengurangi risiko infeksi dan
penyebarannya dikarenakan patogen pada darah seperti HBV dan HIV. Prosedur control
infeksi yang harus diikuti dan dilakukan pada semua pasien itu yang dinamakan “Universal
Precaution”, meliputi :
·
Imunisasi.
Semua anggota dental team harus divaksin hepatitis B.
·
Gunakan barrier perlindungan, seperti gaun bedah, masker, kaca mata, sarung
tangan, dll.
·
Menjaga kebersihan tangan.
Personal Protection Equipment
§ Gaun bedah : digunakan untuk mencegah kontaminasi
pakaian untuk menjaga kulit operator terkena darah dan substansi lain.
§ Masker : gunakan masker yang menutupi hidung dan
mulut selama prosedur, walaupun masker tidak menyediakan proteksi mikrobiologi
lengkap, masker mencegah percikan mengkontaminasi wajah.
§ Head caps : rambut diikat. Untuk mencegah
kontaminasi rambut, gunakan head caps.
§ Kacamata : operator harus menjaga mata mereka dari benda
asing dan percikan selama prosedur operasi dengan menggunakan kacamata.
Kacamata juga membantu mencegah mata dari injuri dan mikroba seperti virus
Hepatitis B, yang dapat menyebar melalui konjungtiva.
§ Sarung tangan : untuk mencegah kontaminasi tangan
ketika menyentuh membrane mukosa, darah, saliva, dan untuk mengurangi
kesempatan penyebaran mikroorganisme terinfeksi dari operator ke pasien.
Sarung
tangan yang ideal :
-
Kualitas bagus.
Steril untuk prosedur operasi, non steril untuk prosedur klinis dan diganti
tiap pasien.
-
Pas dan tidak
bertepung karena tepung pada sarung tangan dapat mengkontaminasi veneers dan
radiograf dan dapat mengganggu penyembuhan luka.
-
Terbuat dari “low
extractable protein” untuk mengurangi kemungkinan alergi.
Kebersihan Tangan
Kebersihan
tangan berpenting dalam mengurangi cross-contamination dan dalam control infeksi.
Secara signifikan kebersihan tangan akan mengurangi patogen yang berpotensi
pada tangan dan dipertimbangkan sebagai perhitungan kritis untuk mengurangi
risiko penyebaran organism ke pasien dan dokter gigi.
Untuk prosedur
dental rutin, cuci tangan dengan sabun biasa, nonantimikroba, sudah cukup.
Untuk prosedur yang lebih seperti memotong gusi atau jaringan, antiseptik tangan
dengan cairan antiseptic atau alcohol based handsrub direkomendasikan.
Indikasi cuci
tangan :
-
Awal pasien.
-
Antar pasien.
-
Sebelum memakai
sarung tangan.
-
Setelah
menyentuh objek mati.
-
Sebelum
menyebtuh mata, hidung, wajah atau mulut.
-
Setelah membuka
sarung tangan.
-
Di penghujung
hari.
Teknik cuci
tangan :
-
Buka cincin,
perhiasan dan jam.
-
Bersihkan kuku
dengan wooden stick.
-
Gosok jari,
kuku, tangan dengan sabun cair kualitas bagus, terutama yang mengandung
desinfektan.
-
Cuci tangan
dengan air mengalir.
-
Lap dengan
handuk.
Sumber : Nisha Garg, Amit Garg.
Textbook of Operative Dentistry. 2nd Ed. New Delhi : Jaypee. 2013.
P.207-214
No comments:
Post a Comment
Dont be shy to just post a comment :)