Wednesday, January 9, 2013

Klasifikasi Trauma Gigi


Klasifikasi Andreasen
NO
KLASIFIKASI
GIGI PERMANEN
GIGI SULUNG
1.
Fraktur Email
Pengasahan tepi-tepi yang tajam atau memugar kembali struktur yang hilang jika tidak ada perubahan letak gigi dan merusak pembuluh darah.
Sama seperti gigi permanen, namun perbedaannya terletak dikerjasama pasiennya.
2.
Fraktur Mahkota dan Pulpanya Belum Terbuka
-    Restorasi resin komposit.
-    Pemakaian teknik veneer indirect.
Sama seperti gigi permanen, namun perbedaannya terletak dikerjasama pasiennya.
3.
Fraktur Mahkota dan Pulpanya Sudah Terbuka
-    Akar yang belum terbentuk sempurna à pulpotomi.
-    Akar yang telah terbentuk sempurna à restorasi resin komposit.
Perawatan pulpotomi, perawatan saluran akar atau pencabutan, tergantung usia pasien dan tingkat kerjasamanya.
4.
Fraktur Mahkota-Akar
-    Akar yang belum terbentuk sempurna à pulpotomi.
-    Akar yang telah terbentuk sempurna à pulpektomi.
-    Pencabutan.
-    Terkadang dilakukan rekonturing.
5.
Fraktur Akar
-    Pemasangan splin, kawat ortodonsia, dan resin komposit.
-    Jika terjadi nekrosis, dilakukan perawatan saluran akar.
Membuang segmen korona dan membiarkan segmen apeks ditempatnya.
6.
Cedera Luksasi
-    Cedera konkusi à perawatan tidak diperlukan.
-    Subluksasi à perawatan tidak diperlukan kecuali kegoyangan gigi moderat dengan derajat kegoyangan 2, mungkin perlu distabilkan.
-    Luksasi ekstrusi dan lateral à reposisi dan pemasangan splin.
-    Luksasi intrusi à jika gigi yang belum tumbuh sempurna, tidak perlu dilakukan perawatan, jika gigi telah tumbuh sempurna, dilakukan ekstruksi aktif secara ortodonsia.
-    Cedera konkusi dan subluksasi à jika sudah nekrosis, dilakukan perawatan saluran akar atau pencabutan.
-    Luksasi lateral dan ekstrusi à tidak dirawat atau dicabut, tergantung pada keparahan cedera.
-    Luksasi intrusi à dilakukan foto radiograf, jika tampak memendek, tidak dilakukan perawatan, jika gigi tampak lebih panjang, dilakukan pencabutan gigi.
7.
Avulsi
-    Replantasi imediet.
-    Perawatan saluran akar.
Replantasi tidak dianjurkan.
8.
Fraktur Alveolus
Perawatan saluran akar jika terjadi nekrosis.
-

Klasifikasi Ellis & Davey
NO.
KLASIFIKASI
PERAWATAN
1.
Kelas I (Fraktur email).
Menghaluskan tepi tajam, restorasi.
2.
Kelas II (Fraktur email dan dentin).
Restorasi, pulp capping.
3.
Kelas III ( Fraktur email, dentin yang melibatkan terbukanya pulpa).
Perawatan saluran akar, pencabutan.
4.
Kelas IV (Gigi menjadi nonvital dengan atau tanpa adanya fraktur).
Perawatan saluran akar, pencabutan.
5.
Kelas V (Avulsi).
Tidak dirawat (observasi).
6.
Kelas VI (Fraktur Akar).
Pencabutan.
7.
Kelas VII (Displacement).
Intrusi : Re-erupsi, reposisi, pencabutan.
Ekstrusi : Reposisi, pencabutan.
Luksasi : Reposisi, pencabutan.
8.
Kelas VIII (Enmasse).
Mahkota dicabut, akar dibiarkan resorpsi.

P.S :
1.      Kata dosen aku di kampus, yang Sp.KGA, klasifikasi ini sebenarnya dipakainya berbeda. Kata beliau, klasifikasi Andreasen biasanya dipakai untuk gigi permanen dan permanen muda, sedangkan klasifikasi Ellis & Davey ini biasanya dipakai untuk gigi sulung.
2.      Beliau juga menambahkan bahwasanya jika kita ingin mengklasifikasikan sesuatu itu, kita jangan lupa menulis menurut siapa klasifikasi tersebut. Misalnya ada kasus trauma kelas III, kita jangan lupa menulis itu punya Ellis atau Andreasen. Karena klasifikasi mereka berdua berbeda kelasnya.
3.      Yang untuk kelas VI Ellis, dilakukan perawatan yaitu pencabutan. Pencabutan disini maksudnya adalah yang dicabut itu fragmen mahkotanya. Sedangkan yang sisa akarnya itu tetap berada disitu, karena fragmen akar tersebut akan teresorpsi seiring dengan pertumbuhan gigi permanen.

No comments:

Post a Comment

Dont be shy to just post a comment :)