Monday, April 29, 2013

Kelainan pada Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi Geligi

A.    Berdasarkan Jumlah Gigi
1.         Supernumerary Teeth
Supernumerary teeth adalah gigi yang berkembang melebihi jumlah normal, dan gigi yang berkembang tersebut dapat normal secara morfologis, atau abnormal. Supernumerary teeth yang terletak diantara insisivus sentral maksila disebut mesiodens. Supernumerary teeth yang terletak pada area premolar disebut peridens, dan yang terletak pada area molar disebut distodens.
Supernumerary teeth merupakan keabnormalan yang terjadi pada tahap inisiasi, dan faktor etiloginya adalah herediter.

FIG. 19-1 Periapical radiographs of inverted mesiodens.
FIG. 19-5 Periapical radiographs show bilateral supplemental premolar teeth (peridens).

2.         Kehilangan Gigi
Tampilan dari kehilangan gigi dapat bervariasi, dari tidak adanya beberapa gigi (hypodontia), tidak adanya sejumlah gigi (oligodontia), dan kegagalan seluruh gigi untuk berkembang (anodontia).
Kehilangan gigi ini merupakan keabnormalan yang terjadi pada tahap inisiasi, dan faktor etiologinya adalah herediter, disfungsi endokrin, penyakit sistemik, atau terpapar radiasi secara berlebihan.

   B.     Ukuran Gigi
1.         Macrodontia
Pada macrodontia, ukuran gigi lebih besar daripada ukuran normal. Macrodontia jarang mengenai keseluruhan gigi. Biasanya macrodontia mengenai satu gigi, gigi kontralateral, atau mengenai sekelompok gigi.
Macrodontia merupakan keabnormalan yang terjadi pada bud stage, dan faktor etiologinya adalah herediter pada bentuk lokalisata, dan disfungsi endokrin pada bentuk keseluruhan gigi yang terlibat.
FIG. 19-11 A large macrodont molar shows an increased mesiodistal dimension (A). The macrodont central incisor shows enlarged mesiodistal and coronal-apical dimensions (B).

2.      Microdontia
Pada microdontia, ukuran gigi lebih kecil dibandingkan ukuran normal. Seperti halnya macrodontia, microdontia dapat melibatkan semua gigi atau terbatas pada satu gigi atau sekelompok gigi. Biasanya gigi insisivus lateral dan molar ketiga yang ukurannya lebih kecil. Gigi yang supernumeraru dapat juga mengalami microdontia.
Microdontia merupakan keabnormalan yang terjadi pada bud stage, dan faktor etiologinya adalah herediter pada bentuk lokalisata, dan disfungsi endokrin pada bentuk keseluruhan gigi yang terlibat.
FIG. 19-13 The “ peg-shaped ” deformity in microdontia of a maxillary lateral incisor.

   C.     Erupsi Gigi
1.         Transposisi
Transposisi merupakan kondisi dimana dua gigi yang bersebelahan telah berganti posisi ada lengkung gigi. Gigi yang paling sering mengalami transposisi adalah gigi caninus permanen dan gigi premolar pertama permanen. Belum dilaporkan adanya transposisi pada gigi desidui.
FIG. 19-14 A cropped panoramic image demonstrating bilateral transposition of the maxillary canines and fi rst premolars.

   D.    Morfologi Gigi yang Berubah
1.        Fusion
Fusi gigi merupakan hasil dari penggabungan dua benih gigi yang sedang berkembang. Fusi merupakan keabnormalan pada gigi yang terjadi pada cap stage.  Beberapa peneliti mengatakan bahwa fusi merupakan hasil ketika dua benih gigi berkembang sangat dekat dan, ketika mereka tumbuh, mereka akan berkontak dan berfusi sebelum kalsifikasi. Peneliti lain mengatakan bahwa tekanan yang dihasilkan selama perkembangan menyebabkan kontak dari dua bud yang bersebelahan.
FIG. 19-15 Fusion of the central and lateral incisors in both the primary and the permanent dentitions. Note the reduction in number of teeth and the increased width of the fused tooth mass.


2.        Concrescence
Concrescence terjadi ketika akar dari dua atau lebih gigi baik gigi permanen maupun gigi desidui berfusi pada sementum. Jika kondisi ini terjadi selama perkembangan, sering disebut sebagai true concrescence. Jika kondisi ini terjadi kemudian, disebut acquired concrescence.
Concrescence merupakan keabnormalan gigi yang terjadi pada tahap aposisi dan maturasi, dan faktor etiologinya adalah injuri traumatic atau gigi yang crowded.

3.        Gemination
Geminasi merupakan anomaly yang terjadi ketika satu tooth bud mencoba untuk membelah. Hasilnya dapat berupa invaginasi mahkota dengan pembelahan sebagian atau, pada kasus yang jarang terjadi, pembelahan sempurna dari mahkota sampai akar, menghasilkan struktur yang identik.
Geminasi merupakan keabnormalan pada gigi yang terjadi pada cap stage, dan faktor etiologinya adalah herediter.
FIG. 19-17 Gemination of a mandibular lateral incisor showing bifurcation of the crown and pulp chamber.

4.         Taurodontism
Badan gigi yang mengalami taurodontism memanjang dan akarnya pendek. Kamar pulpa dari gigi taurodontism meluas dari posisi normal pada mahkota sampai panjang badan gigi yang memanjang, menyebabkan dasar pulpa yang terletak lebih ke apikal.
Taurodontism dapat terjadi pada gigi mana saja baik permanen maupun desidui. Bagaimanapun, hal ini sering terjadi pada molar dan lebih jarang terjadi pada premolar. Tampilan teurodontism dapat terlihat pada satu gigi atau beberapa gigi.
FIG. 19-18 Periapical radiographs reveal enlarged pulp chambers and apically positioned furcations in permanent first molars.

5.        Dilaceration
Delaceration adalah gangguan pada pembentukan gigi yang menghasilkan lengkungan atau belokan dari gigi baik di akar maupun pada mahkota. Walaupun anomaly ini biasanya berkembang alami, namun konsep tertua dari dilaserasi adalah hasil dari trauma mekanis terhadap bagian terkalsifikasi dari gigi yang sudah terbentuk sebagian.
FIG. 19-20 Dilaceration of the root of a and mandibular third molar.

6.        Dens Invaginatus, Dens In Dente
Meupakan hasil dari invaginasi permukaan enamel ke bagian dalam dari gigi. Invaginasi dapat terjadi baik pada area cingulum (dens invaginatus), atau pada tepi insisal (dens in dente) mahkota atau pada akar selama perkembangan gigi.
Dens in dente merupakan keabnormalan pada gigi yang terjadi pada cap stage, dan faktor etiologinya adalah herediter.
FIG. 19-23 The radiopaque, inverted tear-drop outline of dens invaginatus in a maxillary lateral incisor. Note the position of the invagination in the cingulum area of the tooth crown.

7.        Dens Evaginatus
Berbeda dari dens invaginatus atau dens in dente, dens evaginatus merupakan hasil dari pertumbuhan enamel organ ke bagian luar gigi. Insisivus lateral merupakan gigi yang paling sering terlibat, dimana caninus jarang terlibat.
AB
FIG. 19-27 The occlusal tubercle of dens evaginatus as seen in a mandibular premolar (A). A periapical radiograph of the specimen (B).

8.        Amelogenesis Imperfecta
Amelogenesis imperfecta adalah anomaly genetic yang terjadi karena mutasi yang mungkin terjadi pada satu dari empat gen yang berbeda yang berperan pada pembentukan enamel. Enamel gigi yang mengalami amelogenesis imperfecta dapat kurang struktur normal prismatic dan berlapis pada ketebalannya atau pada tepi. Hasilnya, gigi ini lebih resisten terhadap karies.
FIG. 19-30 The reduced radiopacity of the enamel and the rapid abrasion of the crowns of the primary teeth are features of hypomineralized amelogenesis imperfecta.


Sumber :
   1.      Mary Bath, Balogh and Margaret J. Fehrenbach. Dental Embriology, Histology, and Anatomy. 2nd Ed. Elsevier Saunders : USA. 2006. P. 65-9
   2.      Stuart C. White and Michael J. Pharoah. Oral Radiology Principles and Interpretation. 6th Ed. Mosby Elsevier : St. Louis. 2009. P. 295-307

29 comments:

  1. Bisa di obatin gak? Maksudnya diganti gigi nya.

    ReplyDelete
  2. apanya yang mau diobatin ya?
    sebenarnya tergantung kasusnya juga sih menurut saya, dan selama nggak mengganggu fungsi pengunyahan, nggak usah dirawat dulu. Kecuali mengganggu estetik.

    ReplyDelete
  3. kalo tumbuh gigi molar berlebih (tumbuh dibagian ujung rahang atas) harus dicabutkah dok?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau tidak mengganggu fungsi pengunyahan dan membuat masalah pada rongga mulut, nggak dicabut juga nggak apa. cuma ya giginya kurang berfungsi juga sih di rongga mulutnya.

      Delete
    2. Kalau saat ini gigi molar kanan atas sedang sakit apakah gusi saya luka karna gigi molar saya tumbuh besar sendiri?

      Delete
    3. saat gigi sedang tumbuh, biasanya gusi di sekitar gigi tersebut akan sedikit membengkak

      Delete
  4. Anak sya gigi geraham tumbuh namun daging menonjol di atas di gigi geraham di antara sela2 gigi menyembul kertas di permukaan gigi geraham. Apakah hrus di operasi dok??dan pola pengobatannya sperti apa ktna pertumbuhan gigi geraham bagian belakang masih blm sempurna dan apakah hrus di operasi gigi geraham nya juga??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gigi geraham tumbuh ke permukaan memang tidak sekaligus. Dia akan tumbuh per tonjolannya. Jadi itu hal yg normal jika ada gusi di antara gigi geraham yg belum tumbuh sempurna.

      Delete
  5. Dok, apabila gigi tersebut dicabut apa ada pengaruhnya tidak?

    ReplyDelete
  6. Doc..klw gigi nya tumbuh sblm gigi susu copot gmn y...?

    ReplyDelete
    Replies
    1. gigi susunya harus dicabut di dokter dalam kondisi seperti itu, karena jika masih ada gigi susu dan gigi permanen sudah tumbuh, maka gigi permanennya bisa tumbuh ke arah yang tidak seharusnya, yang menyebabkan gigi miring-miring tidak sesuai lengkung rahan

      Delete
  7. Dok, anak saya gigi seri yg depan atas bentuknya aneh, kok seperti geraham, mahkotanya besar ada puncak2nya gitu. Yg mau saya tanyakan perawatannya gimana y, dia umurnya 7thn.sangat mengganggu estetika, letaknya kan di depan trus gigi yg sebelahnya normal jadi jomplang kelihatannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. seperti gigi geraham, berarti ada bagian oklusalnya? atau tetap tipis namun ada tonjolan kecil berjumlah 3? kalau tonjolan kecil, itu normal saja, seiring usia dan lamanya penggunaan gigi maka tonjolan itu juga akan aus dengan sendirinya

      Delete
  8. Dok gigi seri saya besar sebelah. Yang satu besar banget yang satu kecil banget.harus diapain itu dok?

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini kedua seri yang sama kah? karena gigi seri kan ada dua di tiap sisi, seri kedua biasanya berukuran lebih kecil, tapi kalau sangat kecil, kemungkinan memiliki kelainan microdonsia. Microdonsia ini bisa saja dirawat dengan pembuatan crown. Dapat dikonsulkan dulu ke dokter giginya

      Delete
  9. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  10. Dok, gigi seri anak saya bagian atas dah ganti gigi tetap, tp kenapa ya satu giginya ada lg, itu gmana penanganannya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. gigi yang mana yang masih ada? jika yang dimaksud gigi susu dan gigi permanen sudah tumbuh, maka gigi susunya harus segera dicabut, supaya tidak mengganggu jalur pertumbuhan gigi permanennya

      Delete
  11. Dokter, gigi geraham sebelah kiri bawah saya kan berlubang, lalu saya cabut ternyata malah patah, kata dokter ada kelainan gigi menempel di gusi,jadi sakit kalo ngk minum obat, dan ini udah sebulan. Apakah bisa operasi jika masih sakit?

    ReplyDelete
    Replies
    1. jika masih sakit disarankan untuk tidak dicabut dulu

      Delete
  12. Karena kalo ditunggu sembuh, sepertinya sangat lama dok dan ini mengganggu kegiatan saya seperti bekerja jdi tidak fokus

    ReplyDelete
    Replies
    1. daapat dikonsulkan ke dokter giginya terlebih dahulu, karena jika giginya masih sakit berarti gigi masih mengalami infeksi, yang nantinya bisa menyebabkan jalannya bius saat pencabutan agak terhambat

      Delete
  13. dok mau tanya, gigi seri atas saya yg kelihatan cuma ada 3 gimana penanganan yg harus saya lakukan dan metode apa yg baik untuk memperbaiki estetika gigi saya?

    ReplyDelete
  14. Dok klo gigi macrodontia itu bisa di cabut gk? Soalnya anak saya mau giginya rapi

    ReplyDelete
  15. Dok, gigi susu bawah anak saya barusan goyang blm terlepas, tp sudah ada tumbuh gigi baru dibelakang gigi yg goyang tsb. Posisi miring kearah lidah..apakah klw gigi susu sudh lepas posisi gigi yg tumbuh yd bisa diperbaiki?

    ReplyDelete
  16. Dok, apakah microdontia itu merupakan suatu kelainan genetika yang nantinya dapat diturunkan kepada generasi berikutnya?

    ReplyDelete
  17. Dok apakah benar ada kelainan gigi? Barusan saya mau cabut gigi dibelakang gigi saya ada gigi kecil saya kira itu sisa pencautan gigi yang dulu tapi kata dokternya itu bukan sisa gigi yg dulu melainkan gigi yg sekarang ada itu numbuhnya ga wajar ga kaya yg lain jadi kalau dicabut nanti ompong. Padahal ini menganggu dok, jd gigi saya yg bagian depan lama2 geser ga lurus.

    ReplyDelete
  18. dok anak saya laki laki umur 6th. masih gigi susu, bagian gigi seri atas itu mengalami fusion teeth atau mungkin geminasi. apakah nanti harus dibedah agar bisa tumbuh gigi dewasa yg normal dok?

    ReplyDelete

Dont be shy to just post a comment :)