Sunday, April 1, 2012

Penyebab Terjadinya Infeksi

Infeksi dapat terjadi karene Bakteri, Virus, dan Jamur.

    1.      Bakteri

A.    Morfologi Bakteri
Berdasarkan bentuknya, bakteri dikelompokkan menjadi :1
a.       Coccus.
Bentuk seperti bola-bola kecil. Golongan tidak sebanyak basil.

b.      Basil.
Basil berbentuk seperti tongkat pendek, agak silindris. Sebagian besar bakteri terdiri dari bentuk ini.



c.       Spiral.
Bakteri berbentuk seperti spiral atau berbengkok-bengok. Bakteri golongan ini jumlahnya lebih sedikit dibanding golongan basil dan coccus.
Struktur Bakteri2
a.       Flagella.
Flagella adalah bulu cambuk yang berfungsi kaki semu yang dapat menuntun bakteri menuju nutrisi dan zat lain.
b.      Dinding Sel.
Dinding sel dari bakteri Gram-positif dan Gram-negatif memiliki struktur yang berbeda dan memiliki perbedaan kimia.
·   Peptidoglikan lebih tebal pada bakteri Gram-positif.
·   Organisme Gram-negatif memiliki membrane luat kompleks yang terbuat dari lipopolisakarida.
·   Lipopolisakarida dari bakteri Gram-negatif merupakan racun berbahaya yang disebut endotoxin.
·   Beberapa dinding sel bakteri mengandung lipid yang disebut mycolic acid, yang tidak bisa diwarnai Gram.
c.       Membran Sitoplasma
Membran sitoplasma terletak di dalam peptidoglikan dari dinding sel dan terbuat dari fosfolipid.
Membran sitoplasma berfungsi untuk :
·   Transpor aktif dan difusi molekul ked an dari sel.
·   Mensekresi enzim dan toksin.
·   Transpor elektron dan fosforilasi oksidatif, pada spesies aerobic.
B.     Taksonomi Bakteri
Taksonomi adalah klasifikasi sistematik dan kategorisasi organism ke dalam grup. Bakteri dapat dikategorikan berdasarkan :3
·         Morfologi (coccus, basil, spiral).
·         Pewarnaan Gram.
·         Kebutuhan kultur (aerob, anaerob).
·         Struktur antigenik (serotypes).
C.     Reproduksi Bakteri.
Bakteri bereproduksi dengan proses yang disebut pembelahan biner, yaitu sel akan membelah menjadi dua sel.4
Siklus hidup bakteri :
a)      Lag phase. Bertahan selama beberapa menit atau beberapa jam selama bakteri tidak membelah tetapi mengalami masa adaptasi dengan aktivitas metabolic yang kuat.
b)      Log phase. Terjadi pembagian sel dengan cepat, diputuskan oleh kondisi lingkungan.
c)      Stationary phase. Terjadi ketika pengurangan nutrisi atau produk toksik menyebabkan pertumbuhan melambat sampai jumlah sel baru yang diproduksi seimbang dengan sel yang mati.
d)     Death phase. Ditandai dengan jumlah bakteri hidup yang merosot.

    2.      Virus

A.    Morfologi Virus.
Virus adalah materi genetik yang dikelilingi protein. Genom virus berlainan untuk virus yang berbeda. Materi genetic virus dapat berupa DNA atau RNA, untai ganda atau untai tunggal, linear atau sirkuler.
Protein kapsid adalah bungkus luar virion. Kapsid terdapat dalam berbagai bentuk, heliks, polyhedral, atau kompleks. Pada beberapa virus, kapsid dikelilingi oleh pembungkus membrane lipid.
Ukuran diameter virus berkisar 20-300 nm. Ukuran terkecil virus kira-kira 500 kali lebih kecil dari eritrosit manusia, dan ukuran terbesar virus kira-kira seukuran dengan sel bakteri terkecil.5
B.     Taksonomi Virus.
Virus vertebrata diklasifikasikan ke dalam famili, genus, dan spesies. Yang digunakan untuk pengklasifikasian adalah simetri, komposisi asam nukleat, serta ada atau tidaknya pembungkus.6
Contoh :
·         Virus herpes adalah virus yang terdiri dari DNA, memiliki pembungkus, dan beruntai ganda.
·         Virus Hepatitis B adalah virus yang memiliki DNA, tidak memiliki pembungkus, dan beruntai ganda.
·         Virus Influenza adalah virus yang memiliki RNA, memiliki pembungkus, dan beruntai satu.
C.     Reproduksi Virus.
Bakteriofag dapat bereproduksi melalui dua tahapan, yaitu :7
1)      Siklus Litik.
Proses yang terjadi pada siklus litik :
a)      Setelah berada di dalam sel, DNA virus ditranskripsikan dan ditranslasikan oleh perangkat sel pejamu. Sebuah enzim virus mendegradasikan DNA pejamu.
b)      Pada saat DNA virus telah direplikasikan dan protein telah disintesis, terbentuk virion baru.
c)      Sel pejamu melisis (hancur) dan mengeluarkan bakteriofag.
2)      Siklus Lisogenik.
Proses yang terjadi pada siklus lisogenik :
a)      Setelah berada di dalam, DNA virus terintegrasi ke dalam DNA pejamu dan menjadi suatu profaga. Selama tahap ini, gen virus dijaga agar tetap inaktif oleh protein repressor virus.
b)      Profaga bereplikasi dengan kromosom pejamu dan dipindahkan ke sel progeni selama pembelahan sel. Sebuah profaga dapat dibawa di dalam kromosom sel pejamu dari satu generasi ke generasi berikutnya. Selama waktu tsb, sel pejamu dapat mengekspresikan sifat baru karena adanya profaga.
c)      Eksisi profaga dan induksi siklus ini dapat terjadi secara spontan atau dapat disebabkan oleh stress lingkungan.


DAFTAR PUSTAKA

1.         Syamsunir Adam. Dasar-Dasar Mikrobiologi Parasitologi untuk Perawat. Jakarta : EGC. 1992 : 17-18
2.         Lakshman Samaranayake. Essential Microbiology for Dentistry. 3rd Ed. London : Elsevier Limited.. 2006 : 7-11
3.         -------. P.31-32
4.         -------. P.15
5.         Stephen Bresnick. Intisari Biologi. Jakarta : Hipokrates. 2003 : 41
6.         Lakshman Samaranayake. Essential Microbiology for Dentistry. 3rd Ed. London : Elsevier Limited.. 2006 : 29
7.         Stephen Bresnick. Intisari Biologi. Jakarta : Hipokrates. 2003 : 42-43

No comments:

Post a Comment

Dont be shy to just post a comment :)