Friday, March 15, 2013

Imunopatogenesis Abses


Abses adalah kumpulan pus yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Pus yang ada di dalam abses terdiri dari bakteri, produk bakteri, sel inflamasi, produk kerusakan jaringan, dan serum. Jadi, abses merupakan reaksi pertahanan dari jaringan untuk mencegah penyebaran material infeksi ke bagian lain di tubuh. Abses periodontal merupakan infeksi bernanah pada jaringan di sekitar poket periodontal yang dapat menyebabkan kerusakan ligament periodontal dan kerusakan tulang alveolar.
Setelah terjadinya invasi bakteri ke jaringan di sekitar dinding poket, maka akan terjadi vasodilatasi pembuluh darah setempat, kenaikan permeabilitas kapiler disertai kebocoran cairan-cairan yang banyak kedalam ruang intersisial, seringkali diikuti dengan pembekuan cairan dalam ruang intersisial yang disebabkan oleh fibrinogen dan protein lainnya yang bocor dari kapiler darah dalam jumlah berlebihan. Migrasi sejumlah besar granulosit dan monosit ke jaringan dan pembengkakan sel jaringan.
Senyawa kimia yang berupa toksin bakteri, produk degeneratif dari jaringan meradang, produk-produk komplemen dan beberapa produk yang disebabkan oleh pembekuan plasma darah dalam area radang mengubah permukaan bagian dalam endotel kapiler, menyebabkan netrofil melekat pada dinding kapiler pada area radang (marginasi). Selanjutnya, karena senyawa kimia tersebut pula maka endotel akan memisah dan terbuka sehingga memungkinkan netrofil melewatinya (dengan cara diapedesis). Setelah netrofil menuju jaringan cedera kemudian memfagositosis bakteri, maka netrofil akan mati. Dalam beberapa menit setelah peradangan, makrofag telah terdapat dalam jaringan dan segera memulai kerja fagositiknya.
Setelah beberapa hari dalam jaringan meradang akan terdapat rongga yang mengandung berbagai jaringan nekrotik, netrofil mati, makrofag mati, dan cairan jaringan. Campuran ini biasanya disebut nanah (eksudat). Pencairan jaringan nekrotik dipercepat karena leukosit yang mati melepaskan suatu enzim proteolitik, yaitu tripsin.
Pencairan jaringan ini memudahkan pengangkutan sisa-sisa jaringan yang mati sehingga memudahkan penyembuhan setelah proses infeksi dapat ditekan. Cairan eksudat akan mengalami proses autolysis dan diarbsorbsi ke dalam jaringan sekitar hingga seluruh proses kerusakan jaringan itu hilang.

Sumber : Jan Lindhe, Niklaus P. Lang, Thorkild Karring. Clinical Periodontology and Implant Dentistry. 5th Ed. Blackwell Publishing. 2008. P. 497-8

No comments:

Post a Comment

Dont be shy to just post a comment :)