Sunday, February 23, 2014

Anamnesis Spesifik



Anamnesis merupakan metode untuk mendapatkan status kesehatan pasien yang akan memfasilitasi proses diagnosis terhadap masalah orofacial pasien. Adapun anamnesis spesifik untuk setiap penyakit berdasarkan skenario adalah sebagai berikut.
1.    Mumps
Yang utama kita tanyakan adalah keluhan utama pasien datang untuk mencari pertolongan dokter gigi. Pada pasien dengan mumps, pasien akan mengatakan keluhan utamanya adalah pembengkakan pada area dekat telinga, serta rasa sakit pada area tersebut. Tanyakan juga riwayat mengenai terjadinya keluhan tersebut, karena mumps merupakan penyakit infeksi, maka tanyakan apakah pasien pernah berkontak dengan orang lain yang juga bergejala seperti itu. Jika pasien menjawab tidak, maka penyakitnya dapat dicurigai bukan mumps. Jika pasien menjawab pernah, maka semakin besar kemungkinan pasien terinfeksi mumps. Tanyakan juga mengenai riwayat pembengkakannya. Tanyakan juga apakah pasien merasa demam, malaise, sakit kepala, dan myalgia, yang juga merupakan gejala mumps.
2.    Herpes Labialis
Yang utama kita tanyakan adalah keluhan utama pasien datang untuk mencari pertolongan dokter gigi. Pasien kemudian akan mengatakan keluhannya yaitu tonjolan kecil seperti jerawat yang terletak disekitar bibir. Kemudian kita tanyakan apakah tonjolan tersebut terasa gatal, panas, atau sakit. Kemudian kita tanyakan apakah dulu ketika pasien masih anak-anak pernah juga terdapat tonjolan seperti itu, dimana saja letak tonjolannya. Tanyakan juga apakah dulu ketika terdapat lesi itu, apakah pasien mengalami demam, malaise, atau sakit kepala. Jika pasien menjawab kedua pertanyaan tersebut dengan ya, maka kemungkinan tonjolan tersebut merupakan infeksi herpes labialis, bentuk rekuren dari infeksi herpes simplex, semakin besar. Karena lesi ini adalah lesi rekuren, maka kita tanyakan penyebab reaktivasinya virus tersebut. Kita tanyakan apakah pasien mengalami stress, imunosupresi, sering terpapar sinar matahari, mengalami menstruasi, atau menderita HIV. Pasien kemudian akan menjawab salah satu faktor diatas, yang merupakan faktor pemicu reaktivasinya virus herpes simplex, dan penyakitnya dapat kita simpulkan adalah herpes labialis, setelah pemeriksaan penunjang juga dilakukan.
3.    Herpangina
Yang utama kita tanyakan adalah keluhan utama pasien datang untuk mencari pertolongan dokter gigi. Pasien kemudian akan menyatakan keluhannya adalah terdapat lesi seperti sariawan yang berjumlah banyak di palatum, yang terasa sakit. Kemudian kita tanyakan apakah lesi hanya terletak di palatum, atau juga terdapat pada bagian tubuh yang lain (untuk membedakannya dengan hand-foot and mouth disease). Jika lesi hanya terdapat di palatum, maka penyakit dapat mengacu pada herpangina. Kemudian kita tanyakan apakah pasien mengalami demam, malaise ataupun nyeri kerongkongan, yang merupakan keluhan lain dari herpangina. Jika pasien mengeluhkan salah satu keluhan diatas, maka kemungkinan pasien menderita infeksi herpangina semakin besar.


Sumber : Burket's Oral Medicine. 11th Ed. P.206
                Oral Pathology Clinical Pathologic Correlation. 4th Ed. P. 3-5, 10
                Oral Medicine. P. 85

No comments:

Post a Comment

Dont be shy to just post a comment :)