Sunday, February 2, 2014

Anatomi dan Histologi Kelenjar Saliva



Kelenjar saliva memproduksi saliva. Saliva terdiri dari mineral, elektrolit, buffer, enzim, immunoglobulin (secretory IgA), dan sisa metabolisme. Sekresi kelenjar ini dikontrol oleh sistem nervus autonom. Saliva melicinkan dan membersihkan oral mucosa, melindunginya dari kekeringan dan potensial karsinogen. Hasil sekresi ini juga membantu proses pencernaan makanan melalui aktivitas enzim.
Kelenjar saliva diklasifikasikan menjadi mayor dan minor, tergantung pada ukuran, tapi keduanya memiliki bentuk histology yang sama. Kelenjar saliva mayor dan minor adalah kelenjar eksokrin dan karenanya memiliki duktus penghubung yang membantu membawa saliva secara langsung ke rongga mulut, dimana saliva digunakan.
A.      Histologi Kelenjar Saliva
Kelenjar saliva mayor dan minor terdiri dari epitel dan jaringan ikat. Sel epitel berada di sistem duktus dan memproduksi saliva. Jaringan ikat ada disekeliling epitel, menjaga dan mendukung kelenjar. Jaringan ikat kelenjar terbagi menjadi capsule, yang mengelilingi bagian luar seluruh kelenjar dan septa. Setiap septum membantu membagi bagian dalam kelenjar menjadi lobus yang lebih besar dan lobulus yang lebih kecil. Capsule dan septa membawa nervus dan pembuluh darah yang mensuplai kelenjar.
B.       Sel Sekretori dan Acini
Sel epitel yang memproduksi saliva adalah sel sekretori. Ada dua tipe sel sekretori, yaitu sel mucus dan serous, tergantung pada tipe sekresi yang dihasilkan. Sel mucus memiliki sitoplasma yang keabuan dan memproduksi produk mukis sekretori. Sel serous memiliki sitoplasma yang terang dan memproduksi produk serous sekretori.
Sel sekretori yang ditemukan dalam kelompok, atau acinus, yang menyerupai anggur yang berkarang. Setiap acinus terdiri dari sebuah lapisan tunggal sel epitel yang mengelilingi lumen, pusat pembukaan dimana saliva disimpan setelah diproduksi oleh sel sekretori.
C.       Kelenjar Saliva Mayor
Adalah tiga pasang kelenjar besar yang memiliki nama. Namanya adalah parotid, submandibula dan sublingual.
Kelenjar parotid merupakan yang terbesar, namun hanya memberikan 25% dari total volume saliva. Terletak disebuah area dibelakang mandibular ramus, anterior dan inferior dari telinga. Duktus yang berhubungan dengan kelenjar parotid adalah ductus parotid, atau duktus Stenson’s.
Kelenjar submandibula adalah yang kedua terbesar, tapi hanya memberikan 60-65% dari total volume saliva. Letaknya dibawah mandibula di fosa submandibula, posterior dari kelenjar sublingual. Duktus yang berhubungan dengan kelenjar submandibula adalah duktus submandibula, atau duktus Wharton’s.
Kelenjar sublingual yang paling kecil, terlebar, memproduksi hanya 10% dari total volume saliva. Letaknya difosa sublingual, anterior dari kelenjar submandibula, dari dasar mulut. Duktus pendek yang berhubungan dengan kelenjar sublingual terkadang berkombinasi membentuk duktus sublingual, atau duktus Bartholin’s.
D.      Kelenjar Saliva Minor
Kelenjar saliva minor lebih kecil dari kelenjar saliva mayor, namun jumlahnya lebih banyak. Kelenjar saliva minor termasuk kelenjar eksokrin, namun duktus mereka lebih pendek daripada duktus kelenjar saliva mayor. Ada juga kelenjar saliva minor yang bernama von Ebner’s salivary glands, terhubung dengan papilla lingual circumvallate, dibagian posterior permukaan dorsal lidah. Kebanyakan kelenjar saliva minor memiliki sel mucus yang banyak, kecuali kelenjar von Ebner yang hanya terdiri dari sel serous.

Sumber : Mary Bath-Balogh, Margareth J. Fehrenbach. Dental Embryology, Histology, and Anatomy. 2nd Ed. Elsevier Sauders; Missouri. 2006

No comments:

Post a Comment

Dont be shy to just post a comment :)