Monday, May 27, 2013

Teori Proses Penuaan



   1.      Teori genetik.
a.       Teori error.
Teori ini menyatakan bahwa penuaan berhubungan dengan akumulasi progresif kesalahan metabolik yang terjadi pada makromolekul. Pada penuaan, DNA, RNA dan sintesis protein dikatakan saling berhubungan. Metabolisme seluler, interaksi seluler, jaringan dan banyak fungsi hidup bergantung pada kualitas protein, karenanya, akumulasi yang cukup dari kesalahan produksi makromolekul ini dapat mengganggu fungsi kerja sel.
b.      Mutasi somatik.
Asumsi dasar hipotesis ini adalah kehadiran mutasi spontan pada garis pertumbuhan sel , yang dapat terjadi juga pada sel somatik. Karena mutasi menyebabkan beberapa perubahan pada fungsi sel dan jaringan, sejumlah sel cukup banyak yang membawa mutasi dapat mempengaruhi fungsi jaringan atau organ.
c.       Redundancies.
Medvedev menyatakan bahwa penuaan berasal dari kehilangan informasi genetik dari beberapa genom yang unik dan tidak berulang. Pengulangan beberapa genom, jumlah yang ditahan, dinyatakan tidak hanya sebagai simpanan evalusioner, tetapi juga simpanan untuk mengurangi kadar penuaan.
d.      Penuaan yang diprogram secara genetik.
Teori ini konsisten dengan probabilitas alami proses penuaan dan dapat mengakomodasi komponen random. Pada teori ini, proses menua dan proses yang meliputi perkembangan organism disamakan, dimana penuaan adalah kelanjutan perkembangan.
e.       Teori disposable soma.
Dalam teori ini, fungsi sel somatik organisme, soma, adalah untuk menyediakan kendaraan garis tumbuh agar menjamin reproduksi. Terjadi perbedaan antara terlalu banyak atau terlalu sedikit sumber ke soma. Sumber yang terlalu sedikit tidak akan mengizinkan organisme untuk bertahan dalam waktu yang cukup untuk menjamin potensial reproduktif. Sumber yang terlalu banyak akan dengan mudah  bertambah dan yang telah dicurahkan ke garis pertumbuhan yang menghasilkan penurunan potensial reproduktif.
   2.      Teori non-genetik.
a.       Teori imunologi.
Dengan terjadinya penuaan, sistem imun tidak dapat membedakan molekul normal dan molekul yang tidak normal dengan baik, dan sel abnormal dapat berproliferasi dan diambil alih oleh reaksi autoimun. Pada penuaan sistem imun seiring dengan hubungan usia kehilangan kemampuan untuk respon imun disebut immunosenescence.
b.      Teori radikal bebas.
Teori ini menyatakan bahwa radikal bebas yang berkombinasi dengan molekul-molekul penting akan menyebabkan kerusakan pada DNA dan struktur seluler lain. Reaksi ini berkontribusi terhadap penuaan dan penyakit yang berhubungan dengan usia.
c.       Teori cross-linking.
Teori ini menyatakan bahwa penuaan disebabkan oleh molekul-molekul yang tidak dapat bermobilisasi secara irreversible sebagai fisiologis. Hal ini dipercaya dapat dihasilkan perubahan dan menyebabkan penuaan.
d.      Teori metabolik.
Peningkatan rata-rata metabolik dapat menyebabkan penggunaan yang lebih besar pada organisme yang menyebabkan jangka hidup yang lebih singkat.1



No comments:

Post a Comment

Dont be shy to just post a comment :)